Bulan Suro Tanggal Berapa 2024

Bulan Suro Tanggal Berapa 2024

Bulan Suro Sampai Tanggal Berapa?

Dalam kalender Jawa, umumnya memiliki 29 hingga 30 hari setiap bulannya. Adapun pada bulan Suro 2024 berlangsung selama 30 hari.

Merujuk pada Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2024, 1 Suro jatuh pada hari Senin Legi, tanggal 8 Juli 2024. Dengan demikian, bulan Suro tahun 2024 akan berakhir pada Selasa Kliwon, tanggal 6 Agustus 2024.

Ledug Suro di Magetan, Jawa Timur

Masyarakat di Kabupaten Magetan memperingati Malam 1 Suro dengan mengadakan Ledug Suro. Acara dilakukan dengan melantunkan doa-doa pada bolu rahayu, lalu memakannya, yang dipercaya bisa menjadi obat dan pembawa berkah.

Dalam kepercayaan masyarakat Jawa, Suro adalah bulan yang sakral dan keramat. Gak terbatas di malam 1 Suro, masyarakat Jawa biasanya banyak yang lebih berhati-hati selama bulan Suro.

Banyak pantangan selama bulan Suro yang perlu diperhatikan, seperti larangan untuk bepergian jauh. Terutama untuk mereka yang memiliki weton tulang wangi.

Lalu, bulan Suro 2024 sampai tanggal berapa? Cek informasi serta kalendernya di artikel IDN Times ini!

Tahun Baru Jawa 1 Suro

1 Suro selalu dikaitkan dengan tahun baru Islam 1 Muharram. Padahal, tanggal 1 Suro dalam kalender Masehi tidak bersamaan dengan 1 Muharram.

Berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2024, bulan Muharram jatuh pada bulan Juli 2024. Tahun baru Islam 1 Muharram 1446 Hijriah bertepatan pada Minggu 7 Juli 2024.

Sementara berdasarkan kalender Jawa 2024, 1 Suro 1958 TJ jatuh pada Senin Legi 8 Juli 2024. Sehingga malam 1 Suro bertepatan tahun baru Islam 1 Muharram 1446 Hijriah.

Dalam kepercayaan masyarakat Jawa, Suro berarti bulan Muharram dalam kalender Hijriah. Di mana, kata Suro diambil dari kata Asyura dalam bahasa Arab.

Sebutan ini pertama kali diinisiasi Raja Kesultanan Mataram Islam Sultan Agung. Saat itu, ia menggabungkan penanggalan hijriah dengan tarikh Saka.

Penggabungan ini agar perayaan keagamaan dapat digelar secara bersamaan dengan seluruh umat Islam. Juga untuk mempersatukan masyarakat Jawa yang kala itu masih terpecah antara kaum abangan atau Kejawen dan putihan atau Islam.

Makna malam 1 Suro bagi masyarakat Jawa di beberapa daerah diartikan sebagai bulan yang menyeramkan, seperti penuh bencana dan bulannya para makhluk gaib. Beberapa masyarakat juga masih percaya mitos yang pantang dilanggar, seperti larangan keluar rumah saat malam 1 Suro.

tirto.id - Tanggal 1 Suro 2024 jatuh pada hari Minggu Kliwon, 7 Juli 2024. Bulan Suro berjalan hingga akhir Juli 2024. Simak daftar lengkap kalender Jawa, awal sampai akhir Suro selama bulan Juli 2024.

Malam 1 Suro terasa sangat istimewa bagi kalangan masyarakat Jawa. Bermacam ritual biasa dilakukan guna memperingati hari khusus tersebut.

Bulan Suro dalam kalender Jawa sebagian besar akan terjadi selama bulan Juli 2024 menurut kalender Masehi. Kapan awal dan akhir Suro diperingati selama bulan Juli 2024?

Sejarah Kalender Jawa

Dikutip dari laman Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, kalender Jawa adalah hasil dari perpaduan budaya dan agama pada masa pemerintahan Sultan Agung (1613-1645). Pada masa itu, masyarakat Jawa menggunakan dua penanggalan yang berbeda, yaitu kalender Saka yang berasal dari leluhurnya dan kalender Hijriah yang mengikuti siklus bulan dalam agama Islam.

Kalender Saka berdasarkan pada pergerakan matahari, sementara Kalender Hijriah mengikuti pergerakan bulan. Karena perbedaan ini, sering kali perayaan adat di keraton tidak selaras dengan hari-hari besar dalam kalender Islam.

Oleh karena itu, Sultan Agung berusaha untuk menyatukan perayaan-perayaan ini dalam satu waktu. Keadaan tersebut yang mendorong penciptaan sistem penanggalan baru yang menggabungkan elemen-elemen dari Kalender Saka dan Kalender Hijriah.

Sistem penanggalan inilah yang kemudian dikenal sebagai kalender Jawa atau Kalender Sultan Agung.

Dikutip dari Skripsi Universitas Sebelas Maret yang berjudul "Tugas dan Fungsi Abdi Dalem Harya Leka dalam Penanggalan Jawa di Keraton Kasunanan Surakarta pada Masa Pakubuwana X", dengan penentuan kalender Jawa oleh Sultan Agung itu, maka tahun Jawa Kalender Saka berakhir pada tahun 1554 Masehi.

Angka tahun 1554 itu kemudian diteruskan dengan kalender Jawa. Penanggalan kalender Jawa tersebut dimulai dengan 1 Suro sebagai tanda awal tahunya.

Demikianlah informasi terkait hitungan bulan Suro dalam penanggalan Jawa. Semoga membantu!

Bulan Suro adalah bulan pertama dalam kalender Jawa. Bulan Suro 1958 Tanggal Jawa atau TJ terdiri dari 30 hari. Simak kalender Jawa bulan Suro 2024 selengkapnya di bawah ini.

Kalender Jawa lebih mirip dengan penanggalan Hijriah dibanding Masehi. Sebab, keduanya sama-sama ditentukan berdasarkan peredaran bulan dalam mengelilingi bumi.

Pergantian hari atau tanggal dimulai seusai terbenamnya matahari atau tepat pada waktu magrib. Namun, terkadang terdapat selisih hari dalam penanggalan Islam dan Jawa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kalender Hijriah 1446 H/2024 M

Dalam kalender Hijriah, sistem penanggalan didasarkan pada peredaran bulan yang mengitari bumi. Tak heran, kalender tersebut juga kerap disebut dengan kalender Kamariah.

Jumlah hari dalam satu tahun di kalender Hijriah adalah 345 hari. Adapun bulan-bulan yang terdapat di kalender Hijriah, secara berurutan meliputi Muharram (محرم), Shafar (صفر), Rabiul Awwal (ربىع الأول), Rabiul Akhir (ربىع الأخر), Jumadil (جمادى الأول), Jumadil Akhir (جمادى الأخر), Rajab (رجب), Syakban (شعبان), Ramadan (رمضان), Syawal (شوال), Zulkaidah (ذوالقاعدة), dan Zulhijah (ذوالحجاة ).

Untuk mengetahui lebih jauh dan detail kalender hijriah, berikut ini adalah link unduh atau download kalender Hijriah 1446 H/2024 M:

LINK DOWNLOAD KALENDER HIJRIAH-TANGGALAN ISLAM 2024 KEMENAG

LINK DOWNLOAD KALENDER HIJRIAH-TANGGALAN ISLAM 2024 GLOBAL

Kontributor: Ahmad YasinPenulis: Ahmad YasinEditor: Yulaika Ramadhani

Bulan Rajab merupakan bulan yang mulia bagi umat Islam. Di bulan ini, muslim dianjurkan untuk melakukan berbagai amalan baik.

Lantas, awal bulan Rajab 2024 jatuh tanggal berapa? Berdasarkan kalender Hijriah dari Kemenag RI, 1 Rajab 1445 H jatuh pada Sabtu, 13 Januari 2024.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, bulan Rajab akan berakhir pada 10 Februari dan dilanjutkan dengan bulan Syakban.

Bulan Rajab adalah salah satu dari empat bulan mulia yang ditetapkan oleh Allah SWT bersama Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Muharram.

Dilansir dari laman muslim.or.id, Rajab seperti halnya bulan Muharram termasuk bulan haram. Maksudnya, pada bulan-bulan tersebut diharamkan terjadinya berbagai perbuatan jahat atau haram lainnya.

Sebaliknya, bulan haram adalah waktu yang tepat untuk memperbanyak amalan baik karena dijanjikan pahala yang berlipat.

Dilansir dari buku Doa & Amalan di Bulan Rajab, Sya'ban & Ramadhan, Imam Ja'far ash Shadiq berkata, "Rasulullah SAW bersabda 'Rajab adalah bulan pengampunan bagi umatku, maka perbanyaklah beristigfar di bulan ini, karena Ia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Bulan Rajab dijuluki Al Ashab (pelimpahan) karena pada bulan ini rahmat Allah dilimpahkan kepada umatku, karena itulah perbanyak mengucapkan 'Astaghfirullah wa as'alubut-taubah' yang artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah dan aku meminta kepada-Nya agar diterima tobatku."

Kalender Bulan Syawal

Berikut kalender bulan Syawal 1445 H/2024 M selengkapnya yang digenapkan dalam 30 hari.

Bulan Muharram 2024 Sampai Tanggal Berapa?

Sesuai dengan kalender Islam 1446 Hijriah, bulan Muharram akan berlangsung selama 30 hari. Merujuk pada kalender, penghabisan bulan tersebut akan terjadi pada tanggal 5 Agustus 2024.

Tanggal 5 Agustus 2024 bertepatan dengan hari Senin. Mengingat bahwa sistem pergantian hari dalam Islam didasarkan pada tenggelamnya matahari, maka hari Senin (5/7) malam telah masuk ke bulan baru.

Bulan baru setelah Muharram dalam kalender Hijriah adalah bulan Shafar. Shafar ialah bulan kedua dari total 12 bulan di kalender tersebut. Tahun ini, bulan Shafar dijadwalkan mulai bergulir sejak 6 Agustus 2024.

Bulan Shafar 1446 H diperkirakan bakal berlangsung hingga 4 September 2024. Dengan demikian, secara keseluruhan, total hari dalam bulan tersebut juga berjumlah 30 hari, sama seperti bulan Muharram.

Jika merujuk “Kamus al-Munawwir Arab-Indonesia” tahun 1997 oleh Ahmad Warson Munawwir, Shafar memiliki arti "kosong". Selain itu, ada pula yang mengartikan Shafar sebagai "kuning".

Sementara itu, terdapat anggapan bahwa Shafar merupakan bulan yang membawa kesialan. Sebab, diketahui ada banyak ujian dan musibah yang terjadi di bulan ini ketimbang bulan-bulan lain.

Akan tetapi, dalam sebuah riwayat, muncul penjesalan yang membantah mitos terkait kesialan di bulan Shafar. Riwayat tersebut berbunyi:

"Tidak ada penularan penyakit (dengan sendirinya), tidak benar adanya tiyarah (mengkaitkan nasib buruk dengan apa yang dilihat atau didengar), tidak benar adanya burung yang menunjukkan akan ada anggota keluarga yang mati, dan tidak benar beranggapan adanya nasib sial di bulan Safar," (HR Bukhari No 5316).

Sebaliknya, beberapa peristiwa penting justru terjadi di bulan Shafar. Salah satunya adalah pernikahan Nabi Muhammad SAW dengan Khadijah binti Khuwailid. Pernikahan antara Fatimah az-Zahra dan Ali bin Abi Thalib juga terjadi di bulan ini.

Kapan 1 Suro, Tahun Baru Hijriah, & Ritualnya

1 Suro 1958 dimulai pada tanggal 7 Juli 2024. Suro akan berlangsung hingga akhir Juli atau tanggal 31 Juli 2024. Setelah itu, bulan Suro tetap berlanjut hingga 5 Agustus 2024 atau Senin Wage, 30 Suro 1958.

Sementara menurut Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2024 M I 1445-1446 H terbitan Ditjen Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama, tanggal 1 Muharram 1446 H atau tahun baru Islam dimulai hari Minggu, 7 Juli 2024. Artinya, 1 Suro 1958 dan 1 Muharram 1446 H bakal sama harinya alias berbarengan.

Selama ini, berbagai ritual dilakukan jelang memperingati 1 Suro maupun 1 Muharram. Pada malam 1 Suro, bermacam kegiatan yang kerap diadakan semisal semedi, sesirih (laku prihatin), sesuci, hingga sarasehan.

Mengutip laman Pemerintah Kota Surakarta, kirab malam satu Suro menjadi tradisi di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Ritual ini sudah berlangsung ratusan tahun sejak era Pakubuwono X tahun 1893.

Ribuan orang memadati rute kirab yang mencakup Keraton Solo - Jalan Pakoe Boewono – Bundaran Gladag - Jalan Jenderal Sudirman - Benteng Vastenburg - Jalan Mayor Kusmanto dan Jalan Kapten Mulyadi.

Dilanjutkan Jalan Veteran - Jalan Yos Sudarso - Jalan Slamet Riyadi - Bundaran Gladag dan kembali masuk keraton. kehadiran kebo bule menjadi daya tarik tersendiri dalam ritual malam 1 Suro.

Ritual Samas di Bantul, Yogyakarta

Masyarakat di Desa Srigading, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul rutin menggelar ritual Samas di setiap Malam Satu Suro.

Ritual tersebut dilaksanakan dengan tujuan untuk mengenang Maheso Suro yang diyakini telah mendatangkan kemakmuran bagi warga di pesisir pantai selatan Jawa.